Magic Candy (Oneshoot)

C360_2017-06-24-20-21-09-990

Main cast : Tiffany Hwang, Kim Taeyeon
Genre : Yuri, fantasy, Romance, Oneshoot
Rated : 18+
Author : TNEYisREAL08

WARNING!!
The gendre is Yuri if you don’t like it go away and don’t copy paste or Bashing. Typo’s everywhere, please comment. Reading enjoy ^^

***

Author POV

“Jessie palli! Kita sudah terlambat” teriak seorang wanita btunette. Ia yang sudah hampir sampai digerbang sekolah kembali berlari kebelakang menarik temannya agar berjalan lebih cepat.

“Owh please tif, lagipula tak ada hal yang menarik disekolah” ujar seseorang yang dipanggil jessie itu.

“Apa maksudmu tidak ada? Hari ini ada perayaan festival musim dingin”

“Itu hanya sebuah festival biasa seperti tahun-tahun lalu. Tak ada yang menarik”

“Dan menurutku itu adalah hal yang sangat menarik. Aku sudah lama menunggu acara ini” ia menarik lengan temannya dan berjalan cepat menuju gedung serbaguna dimana acara itu dilangsungkan.

“Baiklah selamat siang semua~ sudah 2 jam kita kembali berkumpul dalam kegiatan festival musim dingin ini. Acara pembuka telah terlaksana dan juga kita telah menyaksikan penampilan SUPER JUNIOR perwakilan dari siswa kelas 12-2, SHINEE perwakilan kelas 11-1, RED VELVET perwakilan dari kelas 10-3 dan yang lainnya juga. Mereka memberikan penampilan menarik dan keren bukan?” ucap MC.

“Ne~” serempak semua menjawab.

“Baiklah, kalian pasti tahu siapa selanjutnya yang akan tampil dipengujung acara ini bukan? Siapakah dia?”

Serempak semua berteriak menyebutkan nama seseorang yang memang sejak awal mereka tunggu.

“Kim taeyeon! Kim taeyeon! Kim taeyeon! Kim taeyeon! Kim taeyeon!”

“Baiklah kita panggil KIM TAEYEON!” semua orang bersorak dan menjerit begitu nama itu kini menampakkan batang hidungnya.

“Kim taeyeon! Kim taeyeon! Kim taeyeon!” dukung mereka. Bahkan siswa-siswi disini lebih mendukung gadis bernama ‘Kim Taeyeon’ ini dibandingkan perwakilan kelasnya sendiri.

“Annyeonghasaeyo” sapanya sambil memperlihatkan senyum merekah memperlihatkan gigi rapinya membuat semua orang meleleh dan terpana dibuatnya.

9b3dfba1jw1ezl8njo71pj211f0o7tj7

Seperti salah satu gadis yang berada dikerumbunan itu. Sejak nama itu terpanggil ia membeku dan hanya melihat kearah panggung. Ia bahkan tak bisa mengedipkan matanya karena terlalu terpesona oleh sosok yang berdiri diatas panggung itu.

Melihat senyum gadis itu membuatnya lemas dan tak berdaya. Ia bahkan merasa tubuhnya bergetar tak karuan saat mata mereka bertemu dalam 1 detik.

“Taeyeon-ssi jadi apa yang telah kau persiapkan untuk acara ini dan juga untuk para penggemarmu? Mereka terus meneriakkan namamu” tanya MC.

“A-a ne, sebenarnya aku sudah menunggu acara ini sejak lama dan juga ini adalah tahun terakhirku berada disekolah ini. Itu artinya festival tahun ini adalah tahun terakhirku untuk bisa tampil seperti ini”

“Karena itu aku sudah menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Aku sudah mempersiapkan sebuah lagu special dan itu sebenarnya adalah ciptaanku sendiri”

Semua orang kembali bersorak dan memanggil nama kim taeyeon. Mereka bahkan mengeluarkan banner yang mereka buat dengan bermacam-macam tulisan untuk taeyeon.

“Waw~ aku benar-benar tidak sabar ingin mendengarnya, bukankah kalian juga begitu?” ucap MC.

“Ne~” jawab kompak mereka.

“Baiklah kalau begitu kita saksikan saja pemampilan yang telah kita tunggu-tunggu, KIM TAEYEON!”

Suara alunan music mulai terdengar dan seketika gedung itu menjadi sunyi, hanya lantunan music yang terdengar.

Taeyeon – fine

Jjijeojin jongisjogage
Perasaanku yang sebenarnya
Damanaen naui jinsime
Pada kertas robek
Seonmyeonghaejyeo somethin’ bout you
Tampak semakin jelas, sesuatu tentangmu

Yeah nareul manhi talmeun deut dareun
Ya kau mirip sepertiku tapi berbeda, entahlah
Neon hoksi nawa gateulkka jigeum
Aku ingin tahu apakah kau merasakan hal yang sama
Gwaenhan gidaereul hae
Tak ada harapan tapi aku mengarapkannya

Haru han dal il nyeonjjeum doemyeon
Setelah sehari, sebulan dan setahun
Seoro dareun ilsangeul saraga
Kita akan menjalani kehidupan yang berbeda

Naneun aniya
Tidak, bukan aku
Swipji anheul geot gata
Sepertinya ini takkan mudah bagiku
Yeojeonhagedo neon nae haruharureul chaeugo
Kau masih mengisi hari-hariku

Ajigeun aniya
Tidak, belum
Babocheoreom doenoeneun na
Aku terus ulangi seperti orang bodoh
Ipgae maemdoneun mareul samkil su eopseo
Aku tak bisa berlama-lama menahan kata-kata di bibirku

It’s not fine
Ini tak baik-baik saja
Ah~ ah~ ah~ ah~ it’s not fine
Ah~ ah~ ah~ ah~ ini tak baik-baik saja

Meoril jilkkeun mukkeun chae
Ku ikat rambutku
Eojireoun bangeul jeongrihae
Aku bersihkan kamarku yang kacau
Chajgo isseo somethin’ new
Aku mencari sesuatu yang baru
Gakkeum ireohge gamdanghal su eopsneun
Kadang aku seolah tak mampu mengatasinya
Mworado haeya hal geosman gateun gibune
Seolah aku harus melakukan sesuatu
Gwaenhi umjigigon hae
Atau seolah aku tak mampu melangkah

Haru han dal il nyeon geujjeumimyeon
Setelah sehari, sebulan, dan setahun, saat itu
Useumyeo chueokhal geora haessjiman
Aku pikir aku bisa mengingatnya dengan senyuman

Naneun aniya
Tidak, bukan aku
Swipji anheul geot gata
Sepertinya ini takkan mudah bagiku
Yeojeonhagedo neon nae haruharureul chaeugo
Kau masih mengisi hari-hariku

Ajigeun aniya
Tidak, belum
Babocheoreom doenoeneun na
Aku terus ulangi seperti orang bodoh
Ipgae maemdoneun mareul samkil su eopseo
Aku tak bisa berlama-lama menahan kata-kata di bibirku

It’t not fine
Ini tak baik-baik saja
Ah~ ah~ ah~ ah~ it’s not fine
Ah~ ah~ ah~ ah~ ini tak baik-baik saja

Uimi eopsneun nongdam, jugobatneun daehwa
Lelucon, obrolan ringan
Saramdeul teume nan amureohji anha boyeo
Aku terlihat baik-baik saja di hadapan orang-orang
Mudin cheok useumeul jieo boimyeo
Aku berpura-pura baik-baik saja dengan senyuman di wajahku
Neoran geuneureul aesseo oemyeonhaebojiman
Aku mencoba untuk tak memikirkan bayangan yang aku sebut “kamu”

Uri majimak geu sungani jakku tteoolla
Aku tak bisa memikirkan saat-saat terakhir kita
Jal jinaeran mari jeonbuyeossdeon damdamhan ibyeol
Perpisahan yang hanya sekedar ucapan selamat tinggal
Ajigeun aniya
Tidak, belum
Babocheoreom doenoeneun geu mal
Aku terus ulangi seperti orang bodoh
Ipgae maemdoneun mareul samkil su eopseo
Aku tak bisa berlama-lama menahan kata-kata di bibirku

It’t not fine
Ini tak baik-baik saja
Ah~ ah~ ah~ It’s not fine oh~
Ah~ ah~ ah~ ah~ ini tak baik-baik saja oh~
Ah~ ah~ ah~ It’s not fine
Ah~ ah~ ah~ ah~ ini tak baik-baik saja

Sorak dan tepuk tangan kembali terdengar bahkan kini lebih keras.

“Kim taeyeon! Kim taeyeon! Kim taeyeon!”

“Huuuu! KIM TAEYEON PEMILIK SUARA TERBAIK!” puji MC.

“Biasanya membuat lagu itu berdasarkan pengalaman atau apa yang sedang dialami, apa lagumu juga seperti itu?”

“Ne?” taeyeon sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, haruskah ia mengatakan bahwa itu memanglah benar?

“A-a itu sebenarnya sebuah masa lalu”

“Jadi kekasihmu dulu meninggalkanmu atau mencampakkanmu?”

“Aniyo, bukan kekasih. Hanya seorang teman masa kecil yang pernah singgah. Aku tidak pernah menjalin hubungan seperti itu heechul-ssi”

Mendengar bahwa seorang kim taeyeon belum pernah menjalin kasih membuat siswa-siswi berteriak senang. Setelah bertahun-tahun mereka mencari tahu akhirnya taeyeon sendiri mengungkapkannya.

“Sulit dipercaya jika kau belum pernah menjalin hubungan. Jadi seperti apa tipemu?”

“Tipeku? Emm.. Entahlah mungkin seseorang yang tak lebih tinggi dariku?”

Jawaban taeyeon membuat semua orang sedih dan terkejut. Bagaimana bisa menginginkan seseorang yang tak lebih tinggi darinya?

Kim taeyeon, gadis berusia 17 tahun yang memiliki tinggi badan 162 cm menginginkan seseorang yang lebih pendek darinya?

Namun ada juga beberapa yang senang mendengar itu karena tubuh mereka yang seperti diinginkan taeyeon. Namun lebih banyak yang kecewa akan itu dan berfikir kesempatan mereka untuk mendapatkan gadis ini kini semakin sulit. Seperti gadis yang satu ini. Matanya bahkan sudah mulai basah dan menetes pelan tanpa dirinya sadari. Ia hanya terus menatap sosok yang berada dipanggung itu dengan tatapan sedih.

“Tif, kau menangis?” Suara itu berhasil menyadarkan tiffany yang sedikit melamun. Ia hapus air matanya dengan cepat dan tersenyum.

“Mataku kelilipan. Jessie aku ketoilet dulu” dengan langkah cepat ia pergi dari tempat yang penuh dengan keramaian itu.

“Apa ada alasan mengapa kau memiliki tipe seperti itu?” tanya MC.

“Teman masa kecilku selalu mengataiku pendek dan kecil. Itu membuatku kesal. Dia lebih tinggi dariku” jawabnya. Tak lama ia tersenyum mengingat masa-masa itu, namun senyum itu menghilang ketika seseorang yang ia cari tak ada diantara kerumbunan itu.

“Sepertinya ia orang special sampai sangat berpengaruh padamu”

“Ya. Kurasa begitu” jawabnya lirih.

***

Tiffany POV

Hari minggu yang penuh rasa lemas. Tak ada semangat sedikitpun untuk menjalani aktivitas hari ini. Aku hanya ingin berbaring diranjangku seperti ini seharian. Aku sedang sedih sekarang.

Dia..

Mengapa aku harus mendengar jawabannya?

Rasanya sakit sekali. Mengetahui bahwa kesempatanku untuk bersamanya kini harus kukubur. Dia tak menyukaiku, aku lebih tinggi darinya.

Tapi, jika dipikir-pikir sebenarnya siapa teman masa kecinya yang membuat dia berfikir seperti itu?

Jika saja aku tahu akan kubunuh dia!

Ckrek

“Tiffany cepat bangun, bantu mommy” kudengar pintu kamarku terbuka dan suara eomma. Bukannya menjawa justru aku semakin membungkus tubuhku dengan selimut tebal.

“Cepat bangun. Sampai kapan kau akan seperti ini? Kau sudah cukup dewasa, kau seharusnya membantu mommy mu bukan bermalas-malasan seperti itu” kututup telingaku dengan tanganku tak ingin mendengarnya.

“Ya’ cepat bangun!” ia menyingkirkan selimut yang menghangatkanku.

“Mommy! Hari ini aku benar-benar tak bersemangat. Bisakah mom biarkan aku seperti ini hari ini saja?”

“Hari ini saja? Lalu bagaimana dengan minggu-minggu lalu? Kau juga seperti ini. Cepat bangun, mandi lalu bantu mom berbelanja atau mom takkan memberikan uang jajanmu minggu depan” ketusnya lalu pergi.

“Arasseo! Dasar nene sihir” ketusku balik.

Dengan malas aku bangkit dan membersihkan diriku, setelah itu kupakai pakaianku.

“Mengapa aku harus terlahir lebih tinggi darinya?” tanyaku pada bayanganku dicermin.

“Ini semua karena mom dan dad” kesalku lalu keluar kamar.

“Ini daftar belanjaannya dan ini uangnya. Jangan membeli yang aneh-aneh, cukup beli sesuai daftar belanjaan saja” eomma memberikan secarik kertas dan uang padaku.

Tanpa menjawabnya aku pergi dan keluar dari rumahku.

Huff~ menyebalkan” rutukku.

.

.

Author POV

“Appa aku pergi dulu” ia mencium pipi appanya yang sedang duduk membaca koran, kemudian ia memakai sepatunya.

“Taeyeon jangan lupa untuk pulang sebelum matahari terbenam”

“Arasseoyo appa. Bukankah aku tak pernah pulang larut?”

“Appa hanya mengingatkanmu. Eommamu selalu mengkhawatirkanmu”

“Geogjeongmasaeyo appa, aku akan baik-baik saja. Aku pergi!” ia melangkahkan kaki dan mngendarai motor miliknya.

.

.

“Ikan ok, saus tiram ok, rempah-rempah ok, emm aku rasa semuanya sudah” ucep tiffany memeriksa jika ada yang belum ia beli.

“Saatnya pulang dan kembali berbaring” ia angkat belanjaannya dan kembali berjalan.

Saat diperjalan sesuatu berhasil menarik perhatiannya. Ia melihat penjual pinggiran yang menjual berbagai macam aksesoris.

Ia menghampiri penjual itu dan melihat-lihat.

“Ahjumma berapa harga bando ini?” ia menunjuk sebuah bando pita berwarna pink.

C360_2017-06-24-14-12-49-863-1

“7.000 won”

“Eishh kenapa mahak sekali. 5.000 won?”

“Kalau begitu lebih baik beli ditempat lain”

“Eii~ ahjumma kenapa seperti itu. Aku hanya bercanda-ouh apa ini? Permen?” tiffany menunjuk sebuah toples kecil plastik yang berisi bermacam-macam permen.

C360_2017-06-24-12-19-41-959

“Itu permen luar biasa” ujar pedagang itu.

“Mengapa hanya ada satu toples? Bukankah ahjumma menjual aksesoris? Lalu kenapa ada permen disini?” tanyanya penasaran.

Bukannya menjawab, ahjumma itu hanya tersenyum dan mengambil sebuah tabung kaca kecil lalu membuka toples permen itu dan mengambil satu butir permen. Ia masukan dalam tabung kaca itu dan memberikannya pada tiffany.

“Ambil dan mintalah permohonan” ujarnya.

“Ne?”

“Saat memakannya jangan lupa meminta sebuah permohonan. Permen itu bukan permen biasa. Dia bisa mengabulkan permohonan”

“Mwo? Ppfftt” tiffany mencoba menahan tawanya.

“Jika permen ini bisa mengabulkan permohonan apa bando ini bisa mengubahku menjadi cinderella?”

Ahjumma itu kembali tersenyum.

“Ambil saja. Ahjumma memberikan gratis untukmu” ujarnya memberikan tabung permen itu ke tangan tiffany.

“Baiklah aku akan menikmati permen ini. Kamsahamnida ahjumma” ia sedikit bungkukkan tubuhnya dan berlalu pergi.

“Yang benar saja, mana ada yang seperti itu? Apa dia pikir dunia ini adalah sebuah dongeng anak-anak?” rutuknya.

“Tiffany!”

Ia membalikkan tubuhnya dan seketika ia membeku melihat siapa yang memanggilnya itu. Sosok sedikit berlari menghampiri tiffany.

“Dari mana?” tanya sosok itu.

“T-taeyeon?”

‘Apa aku bermimpi?’ pikirnya.

“Hei, gwaenchana?” tanyanya kembali. Ia merasa khawatir melihat tiffany yang melamun.

“A-aa ne” jawabnya gugup.

“Dari mana? Belanja?”

Refleks ia sembunyikan belanjaannya itu. Ia merasa malu bertemu taeyeon disaat ia sedang membawa kantung belanjaannya tadi.

‘Mengapa harus bertemu disaat seperti ini?’ rutuknya dalam hati.

“E-eoh” jawab tiffany singkat.

“Kelihatannya berat, sini biar aku bantu” ia mengambil kantung belanjaan itu dari tangan tiffany.

“Tidak-tidak perlu taeyeon” ia ambil kembali kantung itu.

“Eii, gwaenchanayo. Aku membawa motor. Biar aku antar” ujarnya kembali membawa kantung itu dan berjalan kearah dimana motornya terparkir. Ia pakaikan helm dikepala tiffany.

“Ayo naik” ujar taeyeon. Bukannya naik, tiffany justru hanya diam.

“Aku bisa pulang sendiri taeyeon”

“Jadi kau ingin menolak bantuanku? Mengapa kau selalu bersikap arrogant padaku? Disaat semua orang tergila-gila padaku, hanya kau yang bersikap sebaliknya”

Deg

‘Benarkah aku bersikap seperti itu padanya selama ini?’

Sejujurnya tiffany tak pernah menyadari jika sikapnya seperti itu, ia tak pernah berniat ingin bersikap arrogant. Hanya saja saat berhadapan dengannya sikapnya selalu refleks menjadi arrogant, ia hanya tak tahu harus bersikap seperti apa.

“Apa kau membenciku?” tanya taeyeon kini serius.

“Aniyo! Buka seperti itu-” ia menghentikan ucapannya tak tahu harus berkata apa.

“Kalau begitu naiklah, biarkan aku mengantarmu” taeyeon mengulurkan tangannya mencoba membantu tiffany untuk naik motor besarnya.

Dengan ragu tiffany menerima uluran tangannya dan naik motor besar kesayangan taeyeon itu.

“Pegangan jika kau tak ingin jatuh”

“A-aa ne” tiffany memegang kecil pakaian dibangian pinggang taeyeon,ia bisa merasakan jika tangannya sedang gemetar sekarang.

“Ya’ apa kau tidak tau cara berpegangan yang benar? Kalau begitu biar aku ajarkan”

Taeyeon menarik tangan tiffany dan membawanya untuk memeluk pinggangnya. Namun seketika taeyeon membelalak ketika merasakan dada tiffany yang bersentuhan dengan punggungnya.

Seketika suasana jadi canggung. Taeyeon yang salah tingkah dengan sikapnya dan tiffany yang salah tingkah karena memeluk taeyeon.

“Ehem, pegangan yang kuat. Aku tak akan bertanggung jawab jika kau jatuh” ujar taeyeon berusaha menormalkan suaranya.

Ia nyalakan motor miliknya itu dan mulai melaju. Disepanjang jalan mereka hanya diam, tak ada yang memulai pembicaraan. Merasa bosan akhirnya tiffany mengalah dan bertanya.

“Kau sedang ada janji?”

“Eoh, aku berniat melatih suaraku bersama temanku di karaoke. Tapi mendadak mereka ada janji penting lain”

“Aishh bagaimana bisa mereka meninggalkanku sendiri dan memilih janji-janji itu. Dasar menyebalkan” lanjutnya.

Rutukkan taeyeon justru membuat tiffany menahan tawanya. Taeyeon terlihat menggemaskan saat sedang kesal.

“Suaramu benar-benar bagus. Kau bernyanyi dengan sangat baik kemarin”

“Tentu saja. Sebenarnya aku menyanyikan lagu itu untuk seseorang”

“Seseorang? Siapa dia?” ada perasaan kecewa dan sedih dalam benaknya mengetahui itu. Tapi ia juga ingin tahu siapa yang sedang taeyeon specialkan.

“Teman masa kecilku”

“Teman masa kecilmu? Apa dia sekolah disekolah kita?”

“Eoh, tapi sepertinya dia tak mengenaliku. Dia tak mengingatku sama sekali. Dia orang yang sangat menyebalkan”

“Orang itu pasti benar-benar bodoh. Bagaimana bisa dia tak mengenalmu”

“Ya aku sependapat denganmu. Dia sangat bodoh dan menyebalkan”

“Dia akan menyesal saat tahu siapa dirimu”

“Benarkah? Aku harap begitu”

15 menit berlalu dan merekapun sampai didepan rumah tiffany. Tiffanypun turun dari motor itu dan mengembalikan helm yang dipakainya.

“Terimakasih sudah mengantarku”

“Tak perlu berterimakasih” jawabnya sambil memberikan barang belanjaan.

“Tapi-selama diperjalanan aku tak memberikan petunjuk arah kerumahku. Bagaimana bisa kau tahu ini rumahku?”

Deg

“Ne?”

“Aaa-a itu.. Itu aaa itu aku pernah lewat sini dan kebetulan melihatmu masuk rumah itu. Jadi aku ambil kesimpulan jika ini rumahmu” ia berusaha agar tak terlihat gugup.

“Aaaa jadi begitu ya, kalau begitu sekali lagi terimakasih banyak”

“Tentu. Baiklah aku rasa kau harus segera masuk kerumahmu. Eommamu pasti membutuhkan belanjaan itu untuk memasak”

“Kau benar, kalau begitu aku masuk dulu. Hati-hati dijalan taeyeon”

“Eoh, sampai jumpa besok disekolah pany-ah” setelah mengatakan itu ia pakai helmnya dan kembali melajukan motornya meninggalkan tiffany yang diam.

“Pany-ah?”

“Apa dia baru saja memanggilku dengan sebutan pany-ah? Dia bahkan mengatakan sampai jumpa besok”

Seketika senyumnya merekah. Ia sangat bahagia mendapat panggilan itu dari pujaan hatinya. Rasanya jantungnya memompa 20x lebih cepat dari biasanya.

“Tapi mengapa aku merasa tak asing dengan nama itu?” tanyanya pada diri sendiri.

“Sudahlah” tak ingin ambil pusing iapun akhirnya masuk kedalam rumah dan memberikan belanjaan ity pada mommy nya.

***

Tiffany POV

Hari ini aku datang kesekolah lebih awal. Aku harus membersihkan kelas sebelum pembelajaran dimulai. Sebagai ketua kelas bukankah aku harus bertanggung jawab demi kenyamanan pembelajaran. Tanpa buang-buang waktu aku segera menyapu dan membersihkan white board.

Setelah membersihkan kelas akupun duduk dibangkuku mengistirahatkan diri.

‘Ambil dan mintalah permohonan’

Tiba-tiba aku teringat perkataan ahjumma saat itu. Kukeluarkan tabung itu dari tasku dan menatapnya.

“Yang benar saja”

Perkataan ahjumma itu tak bisa dipercaya. Bagaimana jika ternyata ahjumma itu adalah seorang penipu atau pengedar narkoba?

‘Saat memakannya jangan lupa meminta sebuah permohonan. Permen itu bukan permen biasa. Dia bisa mengabulkan permohonan’

Tapi…

Bagaimana jika ia benar?

“Haruskah kucoba?”

Kukeluarkan permen itu dari tabung dan menatapnya sejenak.

“Apa salahnya mencoba”

Kupejamkan mataku sejenak dan berdoa.

‘Aku harap aku menjadi tipe ideal taeyeon. Aku harap aku menjadi mungil’

Srett

“Emm permen apa ini? Enak sekali”

Aku terdiam membeku. Ya tuhan apa yang baru saja terjadi? Dia baru saja memakan permen itu.

“Ya’ apa kau marah karena aku mengambil permen terakhir milikmu?” ia mendudukan dirinya dimejaku sambil menatapku.

“T-taeyeon kau baru saja memakan-” ucapanku terputus. Aku tak bisa melanjutkan perkataanku.

Dia..

Dia..

Berubah menjadi sangat kecil.

Dan kulihat ia juga terdiam membeku seperti diriku.

“P-pany-ah, k-kau membesar” lirihnya.

“A-aniyo, k-kau yang mengecil”

.

.

“Beri salam”

“Selamat pagi seosaengnim”

“Selamat pagi anak-anak, oh ya apa tiffany tidak masuk? Apa dia sakit?”

“Ne, tak ada pemberitahuan apapun darinya seosaengnim” jawab wakil ketua kelas, lee sunny.

“Baiklah ibu akan absent terlebih dahulu”

“Jessica jung”

“Hadir”

“Yoon bora”

“Hadir”

“Park bo geum”

“Hadir”

“Kim taeyeon”

“…………….”

“Kemana kim taeyeon?”

Semua tak menjawab. Pasalnya mereka juga tidak tahu. Tak ada pemberitahuan jika dirinya sakit ataupun ijin.

Sementara ditempat lain..

“Ya! Apa yang sudah kau lakukan pada tubuhku!”

“Mwo? Kenapa kau menyalahkanku?!”

“Cepat kembalikan tubuhku seperti awal!”

Saat ini mereka sedang berada di taman yang sepi. Mereka duduk dibalik perosotan anak-anak.

“Mengapa kau terus menyalahkanku? Aku tidak tahu apapun”

“Tidak tahu apapun? Ya! Aku seperti ini setelah memakan permen itu!”

“Kau sendiri yang memakan permen itu tanpa ijinku!”

“Seharusnya kau memberitahuku”

“Bagaimana bisa aku memberitahumu disaat kau merebutnya dengan cepat dan langsung melahapnya seperti orang kelap-”

“Saat memakannya jangan lupa meminta sebuah permohonan. Permen itu bukan permen biasa. Dia bisa mengabulkan permohonan”

“Ahjumma” lirihnya mengingat ucapan ahjumma itu.

“Ka bilang apa?”

“Aku mendapatkan permen itu dari ahjumma yang penjual aksesoris di pinggir jalan”

“Ya! Bagaimana bisa kau menerima benda berbahaya itu dari orang yang tak kau kenal! Dasar bodoh”

“Ya! Aku tidak bodoh dan berhenti berteriak padaku! Aku yakin dia pasti tahu bagaimana cara mengembalikanmu. Ayo kita kesana”

Tiffany membukakan tasnya mengisyaratkan taeyeon untuk masuk kedalam tasnya.

“Apa kau gila? Kau menyuruhku masuk kesana? Kau pikir aku adalah benda apa?!” kesalnya.

“Lalu bagaimana aku harus membawamu tanpa orang lain melihat atau curiga? Katakan padaku”

“Aish dasar menyebalkan” dengan terpaksa ia masuk kedalam tas itu. Tiffany menggandong tasnya didepan tanpa menyeletingkan tasnya. Taeyeon bisa mati jika ia menutup tasnya.

Dengan sekuat tenaga ia berlari ketempat dimana ahjumma itu berjualan kemarin.

Deg

Tiba-tiba langkahnya terhenti dengan lemas. Rasanya ia ingin menangis saat ini juga.

“Ya’ ada apa dengan ekpresimu?” tanya taeyeon penasaran karena melihat ekpresi tiffany yang sulit diartikan.

“Dia tidak ada disini” lirihnya namun masih terdengar jelas oleh taeyeon.

“MWO?!” dengan cepat taeyeon memanjat dengan menaiki barang-barang yang ada di tas itu dan mengintip.

Tiffany benar.Tidak ada apapun disana, tidak ada yang berjualan.

Tak ingin menyerah begitu saja, tiffany berlari menghampiri sebuah toko tak jauh dari sana untuk bertanya.

“Permisi, ajusshi apa kau tahu kemana perginya ahjumma yang berjualan dipinggiran sana?”

“Apa maksudmu? Tidak ada yang berjualan disana. Itu daerah terlarang untuk berjualan”

“Ne? D-daerah terlarang?”

“Ne” jawab ajussi itu dengan mantap.

Lemas.

Linglung.

Pikirannya tiba-tiba blank, ia tak bisa berfikir lagi.

Sementara taeyeon yang mendengar percakapan itu hanya diam. Ia juga tak tahu harus bagaimana, ia benar-benar terkejut. Ini terlalu tiba-tiba untuknya.

‘Lalu bagaimana dengan diriku sekarang?’

.

.

Taeyeon keluar dari tas itu dan membaringkan dirinya diranjang pink milik tiffany. Ia pejamkan matanya mencoba menenangkan pikirannya.

Hiks.. Hiks

Mendengar isak tangis ia kembali membuka matanya. Dilihatnya tiffany dengan duduk dilantai sambil menangis dan memeluk lututnya.

“Kenapa menangis? Aku yang mengalami lalu mengapa kau yang menangis?”

Tiffany mengangkat wajahnya dan menatap taeyeon penuh sesal.

Hiks-itu semua karenaku-Hiks. Jika saja-Hiks aku tak menerimanya, mungkin-Hiks semua ini takkan terjadi-huaaa~” tangisnya semakin meledak. Taeyeon hanya bisa menutup kedua telinganya, suara tiffany benar-benar keras membuat telinganya sakit.

“Ya’ ya’, berhenti menangis atau aku akan membunuhmu!” ancaman itu berhasil membuat tangis tiffany mereda.

“Mendekatlah” ujar taeyeon, tiffanypun menuruti taeyeon dan duduk mendekat kearah ranjang, masih posisi ia duduk di lantai.

“Mungkin saja ini hanya sementara, 2 atau 3 hari pasti semua kembali normal. Kau pernah lihat drama beberapa hari lalu di KBC? Dalam film itu kekuatan sihir akan semakin berkurang dari hari ke hari. Aku rasa semua kan kembali nornal dalam beberapa hari”

“B-benarkah-hiks?”

“Eoh, jadi jangan khawatir dan berhenti menangis. Kau benar-benar jelek saat menangis” ia mengusap air mata tiffany dengan tangan super kecilnya itu.

“Untuk sementara waktu, biarkan aku tinggal disini sampai semuanya kembali normal” pinta taeyeon.

“Ne?” tanya tiffany ingin memastikan jika pendengarannya tidaklah salah ataupun rusak.

“Aku tidak mungkin beraktifitas dengan tubuh sekecil ini. Coba pikirkan apa aku bisa mengangkat mangkuk membuka snack dengan tubuh ini?”

“Aa kau benar. Baiklah aku akan menjadi bodyguardmu sampai semua kembali normal”

“Jika kau bodyguardku itu tandanya kau juga harus menuruti perintahku, emm.. Tersenyumlah”

“Ye?”

“Aku bilang tersenyumlah. Kau sangat cantik saat tersenyum”

Perkataan taeyeon berhasil membuat tiffany tersenyum malu bahkan kini merona. Mereka tersenyum bersama saling membuang muka karena malu.

***

2 hari telah berlalu dan keadaan taeyeon masih sama seperti kemarin. Ada perasaan khawatir karena tebakan mereka adalah 2 atau 3 hari taeyeon akan kembali normal karena sihir dari permen itu pasti akan berkurang dari hari ke hari, dan kini tinggal 1 malam lagi. Jika malam ini keadaan taeyeon tak berubah maka tamatlah sudah. Mereka tak tau harus bagaimana lagi.

Tiffany POV

“Ehmm~”

Perlahan ku regangkan tubuhku dan kubuka mataku. Dipagi yang cerah ini senyumku terukir ketika melihat pujaan hatiku sedang tertidur dengan posisi yang benar-benar lucu. Dia tidur meringkuk sambil memeluk bahan kecil yang menjadi selimutnya beberapa hari ini sehingga membuatnya tubuhnya tak terselimuti.

Bahkan saat sedang tidurpun ia tetap manawan. Ku benarkan selimutnya, cuaca sedang dingin dia bisa masuk angin karena kedinginan.

“Ehmm~” erangnya dan setelah itu kembali tertidur dengan tenang.

Huff~ mengapa aku merasa bahagia dengan situasi ini?”

Ya entah mengapa justru aku bahagia sekarang. Pantaskah aku berbahagia diatas penderitaannya?

Sejujurnya karena kondisi ini, aku dengan taeyeon menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Kami sering bercerita dan terkadang membicarakan hal konyol.

Dia orang yang humoris dan lucu, dia semakin membuatku menyukainya-any maksudku mencintainya.

“Selamat pagi taeyeon” lirihku lalu bangkit. Aku harus bersiap-siap untuk sekolah.

Setelah selesai membersihkan diri aku segera turun bergabung bersama mom dan dad di meja makan. Kuambil beberapa daging dan sayur juga kimchi untuk dalam mangkuk. Aku harus memberi sarapan pagi untuk taeyeon. Saat aku akan bangkit..

“Mau kemana kau?” tanya daddy.

“Emm-ke kemar, ada beberapa tugas yang belum selesai dad, aku harus menyelesaikannya sekarang” ujarku mencoba meyakinkan daddy.

“Baiklah selesaikan tugasmu dengan baik”

Yes!

Huff~ aku kira daddy takkan mengijinkanku membawa sarapan kedalam kamar.

Saat kubuka pintu kamarku, kulihat dia sudah bangun. Rambut blonde yang berantakan dengan tangan yang menggisik mata menandakan bahwa ia masih dalam keadaan mengantuk membuatnya semakin lucu dan menggemaskan.

“Aku bawakan sarapan”

“Waw~” responnya tercengang saat aku menyimpan nampan yang berisi sarapan pagi.

“Wae?” tanyaku.

“Ini benar-benar gila. Rasanya aku seperti tinggal dengan raksasa. Nasi ini terlihat besar, daging ini juga. Bahkan mangkuk ini cukup untuk menjadi bathup untukku mandi”

“Ide yang bagus. Akan kusediakan mangkuk untukmu mandi nanti” jawabku terkekeh.

“Heol~” ia memutar bola matanya lalu memakan nasi yang sudah aku potong kecil.

Author POV

“Kau sudah makan?” tanya taeyeon. Tiffany menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu makanlah, makan bersamaku. Tidak mungkin perus kecilku bisa menghabiskan makanan sebesar dan sebanyak ini”

“Baiklah, selamat makan” Merekapun sarapan bersama sambil mengobrol ringan.

“Mulai hari ini aku akan ikut kesekolah” ujar taeyeon.

“Mwo? Kau gila?”

“Aku rasa aku memang sudah gila. Aku bahkan tak bisa mempercayai semua kejadian ini. Tapi aku juga perlu sekolah, ujian sebentar lagi dan aku tak mungkin hanya berdiam diri disini. Aku juga perlu belajar”

“Kau bisa belajar bersamaku. Seperti kemarin”

“Aaa itu, aku merindukan sekolah” bohongnya.

Sebenarnya ia sangat menyukai saat tiffany mengajarinya, tapi bukannya fokus pada pembahasan yang tiffany sampaikan, ia justru malah terfokus pada tiffany yang sedang serius mengajarinya. Ia tak bisa fokus pada pembelajaran.

Lalu bagaimana bisa dia mengerti materi yang disampaikannya?

“Baiklah. Aku mengerti. Akan kusiapkan kebutuhan mandimu” tiffany bangkit dan menyiapkan semua yang dibutuhkan taeyeon untuk mandi.

Huff~ bagus taeyeon, kau pintar sekali mengendalikan diri” lirih taeyeon. Sejujurnya sejak tadi ia merasakan jantungnya yang berdegub kencang.

.

.

“Keluarkan buka paket matematika kalian” perintah kang sora seosaengnim.

Semua siswa mengeluarkan buku paket mereka sesuai perintah dari kang seosaengnim.

“Dihalaman 187 ada soal-soal, tolong isi semuanya dan kumpulkan sebelum jam pembelajaran selesai” setelah mengatakan itu kang seosaengnim pergi dari ruangan itu.

“Tiffany” Terlihat 4 orang siswa-siswi menghampiri meja tiffany.

“Kami tak mengerti apa yang dibahas kang seosaengnim, bisakah kau mengerjakannya untuk kami”

“Mwo?”

“Ayolah, kau pintar. Pelajaran apapun kau selalu bisa mengerjakannya kau juga ketua kelas, kau harus bertanggung jawab jika ada siswa/siswi yang tak mengerti”

Taeyeon POV

“Ayolah, kau pintar. Pelajaran apapun kau selalu bisa mengerjakannya kau juga ketua kelas, kau harus bertanggung jawab jika ada siswa/siswi yang tak mengerti”

Dia bilang apa bertanggung jawab?

Enak sekali mereka meminta my pany untuk mengerjakan tugas mereka!

Kuintip dari dalam tas siapa yang menyuruh dengan seenaknya itu.

Jiyoung, Nicole, kangin, dan changmin.

Aishh mereka! Lihat saja nanti jika aku kembali.

“Kalau begitu kerjakan bersama-sama saja. Jika kalian tak mengerti maka akan kujelaskan kembali agar kalian mengerti” jawab tiffany.

“Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan penjelasanmu” ujar kangin.

“Ya’jika kami meminta sesuatu lakukan saja jangan banyak protes. Apa kau ingin dihajar?” kini jiyoung membela temannya itu.

Dihajar?
Aishh kalian yang seharusnya dihajar! Dasar sialan! ini tak bisa dibiarkan!

“Ya’ Brengsek! Kerjakan sendiri tugas kalian. Kau pikir didunia ini ada yang instan? Semua perlu proses brengsek!”

“Omo?! Bukankah itu suara taeyeon?” nicole kini bersuara. Mereka mengedarkan pandangan mencariku.

“Dimana dia?” ujar changmin.

Srett

Bugg

“Aww!”

“Ya!”

O my god! Kepalaku sakit sekali, bagaimana bisa dia membawa tasnya dengan kasar dan berlari sekencang itu?!

Apa dia lupa jika aku ada didalam tasnya?!

Dirasa ia menaruh tasnya dan akupun tak merasakan guncangan lagi, akupun keluar. Akan kuberi pelajaran dia!

“Ya! Kau gila?! Kau baru saja mengambil tasmu dengan kasar dan membawanya berlari-lari, apa kau lupa aku ada didalam sana!” kesalku menunjuk tas miliknya.

“Kau yang gila, kau baru saja berbicara dengan lantang pada mereka. Bagaimana jika mereka melihatmu yang seperti ini!”

“Mereka perlu diberi pelajaran. Mereka memperlakukanmu seenaknya!”

“Itu bukanlah urusanmu, itu masalahku!”

“Tapi aku tak bisa diam saja melihatmu diperlakukan seperti itu!”

Deg

‘Kenapa? Kenapa dia tak bisa berdiam diri?’ pikir tiffany.

Berbagai macam pertanyaan muncul dalam benaknya. Tak ingin salah faham iapun menanyakannya untuk memastikan agar dirinya tidak salah mengartikan sikap taeyeon tadi.

“K-kenapa kau tidak bisa berdiam diri?” kini nada suara tiffany merendah.

“Ne?” bingung taeyeon.

‘Apa yang harus aku jawab? Mana mungkin jika aku mengatakan yang sejujurnya bukan?’ pikir taeyeon.

“I-itu.. Itu.. Siapa yang bisa berdiam diri melihat seseorang diperlakukan seperti seorang babu?!” hanya itu yang bisa taeyeon berikan sebagai jawaban.

“Aaa begitu ya” entah mengapa perasaan sedih kini tiffany rasakan, padahal sejak awal dia tahu jika apa yang dipikirkannya adalah salah. Tapi mendengar langsung dari taeyeon membuatnya kecewa dan sedih.

“Sudahlah lupakan saja kejadian tadi. Bukankah kau harus menyelesaikan tugas kang seosaengnim?” taeyeon mengalihkan pembicaraan.

“Ah kau benar. Aku rasa kita harus kembali kekelas” ujar tiffany. Merekapun akhirnya kembali kekelas.

.

.

Trengggg trengggg

Bel kini berbunyi menandakan bahwa jam pembelajaran kini telah habis. Semua siswa dan siswi dengan serempak keluar dari kelas mereka masing-masing.

“Apa kita akan kembali ketempat ahjumma itu?” tanya taeyeon sambil menengadah menatap tiffany yang sedang menggendong tas yang ditempatinya. Pasalnya setiap hari mereka selalu mengunjungi tempat dimana ahjumma itu terakhir kali berjualan, namun tidak ada hasil.

“Ne, mungkin saja ahjumma sedang sakit karena itu dia tak berjualan”

“Seberapa yakin kau? Apa kau lupa ajusshi itu bilang kalau tempat itu daerah terlarang untuk berjualan”

“Lalu sekarang apa?”

“Bukankah malam ini semua akan kembali normal? Kita tunggu saja. Aku lelah, ingin pulang”

“Baiklah kalau begitu kita pulang saja”

.

.

“Sebentar lagi pukul 12 malam dan aku akan kembali normal, wuhuuuu~” girang taeyeon yang duduk di pagar kamar tiffany yang berada dilantai 2.

“Kau terlihat sangat senang”

“Tentu saja. YA! SEBENTAR LAGI KIM TAEYEON AKAN KEMBALI!” teriaknya girang. Tiffany terkekeh melihat sikap kekanak-kanakan itu.

‘Jika taeyeon kembali ke wujud semula itu berarti aku takkan bisa bersamanya seperti ini lagi bukan?’ ucap tiffany dalam hati.

“Pany-ah, apa sebelumnya kita pernah bertemu?”

“Maksudmu?”

“Maksudku apa kau tak mengenaliku? Mungkin aku mirip seseorang yang kau kenal atau-” ia menghentikan ucapannya saat melihat tiffany yang hanya mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Sudahlah lupakan” ujar taeyeon sedikit kesal.

Hahh~ waktu ujian akhir tinggal beberapa minggu lagi. Jika sampai waktu itu tiba aku masih seperti ini-” ia kembali menghentikan ucapannya.

Melihat itu rasa penyesalan tiffany semakin besar. Ia menyesali perbuatannya yang menerima barang itu begitu saja dan yang paling membuatnya sedih adalah ia tak bisa melakukan apapun untuk seseorang yang sangat ia cintai itu.

“T-taeyeon-ah-”

“Maukah kau mengurusku? Maksudku aku tak tahu harus berlari pada siapa selain dirimu. Kau tahu ini adalah keberuntunganku karena appa dan eomma sedang bekerja keluar kota. Jika tiba-tiba aku tak kembali dalam beberapa hari kau pasti bisa membayangkan bagaimana cemas dan terkejutnya mereka hahhaha”

“Taeyeon maafkan aku”

“Jangan meminta maaf. Semua telah terjadi dan aku hanya akan menikmati kehidupanku saja. Aku yakin dibalik kejadian ini pasti ada makna yang tersembunyi”

“Kau tahu, kau sangat sangat mengingatkanku pada teman masa kecilku”

Tak tahu harus merespon seperti apa, tiffany hanya diam.

“Sebenarnya aku memiliki perasaan padanya, semua kenangan bersamanya selalu berputar dalam pikiranku. Disaat kami harus terpisah dengan terpaksa, aku terus menangis dan menangis. Hingga akhirnya tuhan mempertemukanku dengannya kembali”

“Kau tahu betapa senangnya aku? Aku bahkan tak bisa menahan gejolak dalam hatiku. Dia berubah drastis menjadi seseorang yang luar biasa. Tapi hatiku hancur berkeping-keping saat ia tak mengenaliku”

“Kau pasti sangat menyukainya” ucap tiffany.

“Eoh, neomu. Aku bahkan tak pernah memiliki hubungan special dengan orang lain karena janji kami saat kecil”

Sakit, perih saat ini tiffany rasakan. Ia cemburu mengetahui taeyeon memiliki seseorang yang ia cintai. Ingin sekali ia tanyakan janji apa itu tapi ia tak ingin merasa lebih sakit lagi, jadi ia mengubur dalam rasa penasarannya itu.

“Dia sangat bodoh. Manusia bodoh seperti itu tidak pantas untukmu. Kau cantik dan tenar banyak yang menginginkanmu. Kau pasti akan mudah melupakannya”

“Aku tidak bisa. Jika aku bisa maka sudah aku lakukan sejak dulu” taeyeon menatap tiffany dengan senyuman menawan membuat jantung tiffany berdebar tak karuan.

“Huaaa sebentar lagi jam 12 malam! Pany-ah ayo berhitung mulai dari 3!”

“3…” hitung mereka bersama-sama sambil memejamkan mata

“2.. 1..”

“………..”

Perlahan tiffany membuka matanya, ia ingin melihat jika dugaan mereka selama ini adalah benar, namun..

“T-taeyeon-ah” panggil tiffany dengan suara bergetar. Merasa terpanggil akhirnya ia membuka matanya dan..

“Hah- daebak, hahahaha” taeyeon yang menyadari jika dirinya masih dalam keadaan yang sama akhirnya merespon dengan tawa, ia tak tahu harus berkata apa.

“Maafkan aku” setelah mengatakan itu tiffany berlari pergi meninggalkan taeyeon.

“Tiffany! Tunggu-eodiga?!” panggil taeyeon.

Tiffany POV

Kulangkahkan kakiku dengan cepat dan sekuat tenaga. Taeyeon tak kembali normal, aku tak bisa hanya diam saja. Ini semua kesalahanku, maka aku harus bertanggung jawab karena tindakanku itu.

Taeyeon tunggu aku, akan kupastikan kau kembali kewujud semula. Bahkan jika itu harus mengorbankan diriku akan kuberikan itu.

Hahhh~ hahh~” kutarik nafasku mencoba menghirup udara malam ini, berlari membuatku merasa sesak.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam tapi suasana jalan disini masih ramai. Tak ingin membuang waktu, aku kembali berlari menuju tempat ahjumma itu berjualan.

Hahh~ dia tak disini” lirihku saat sampai disana.

Bagaimana caranya agar aku bisa mengembalikkan taeyeon kewujud semula? Tuhan tolong aku,aku tak tahu harus berbuat apa.

“Jebal?! Wae” teriak disertai lirih diakhir. Air mataku kini menetes.

‘Hah- daebak, hahahaha’

Melihat tawanya tadi membuatku merasa sakit, dia pasti terkejut sepertiku. Taeyeon-ah..

“JEBAL AHJUMMA, AKU MEMBUTUHKANMU!” teriakku tak memperdulikan para pejalan kaki disana yang menatapku aneh.

“Jebal dowajyo” lirihku terduduk lemas sambil menangis.

“Hei anak muda. Kau bersikap seperti orang gila”

Deg

Suara itu…

Author POV

“Ahjumma” tiffany membelalak.

“Dasar kau” ujar ahjumma itu lalu menyamakan posisinya dengan tiffany.

“Ahjumma huaaa~” tangis tiffany semakin meledak. Ahjumma itu memeluk tiffany mencoba menenangkannya.

.

.

“Ini” ahjumma itu memberikan minuman panas pada tiffany yang sedang duduk disebuah tangga.

“Terimakasih” tiffany menerima minuman itu.

Suhu udara malam ini sangatlah dingin, ahjumma itu bisa melihat tiffany yang sedikit menggigil karena pakaiannya yang tak tebal. Ia lepaskan pakaian hangatnya dan memakaikannya pada tiffany.

“Anak muda jaman sekarang sangat bodoh. Keluar rumah ditengah malam dengan pakaian setipis itu? Apa kau tak lihat berita?” ujarnya bergabung untuk duduk bersama.

“Ahjumma, aku baik-baik saja”

“Sudah pakai saja”

“Baiklah, kamsahamnida” tiffany sedikit membungkukkan tubuhnya.

“Ahjumma mengenai permen itu..” ragu tiffany untuk mengatakannya.

“Apa temanmu memakannya dan dia berubah menjadi sebesar ini?” ucap ahjumma itu sambil menggambarkan besar taeyeon.

“Bagaimana bisa-”

“Jika kau ingin menemuiku karena menginginkan dia kembali normal maka kembalilah karena aku tak bisa mengembalikannya”

“Mwo? Ahjumma! Kau yang memberikan permen itu, bagaimana bisa kau-”

“Karena hanya kau yang bisa mengembalikannya”

“Ye?”

“Karena sihir itu adalah permohonanmu maka hanya kau yang bisa mengembalikannya kewujud semula. Karena itulah cari tahu sendiri bagaimana caranya” ahjumma itu bangkit dari duduknya berniat pergi.

“Tunggu bagaimana bisa aku tahu cara mengembalikannya, aku tak tahu apapun”

Ahjumma itu membalikkan tubuhnya dan tersenyum.

“Walaupun wujudnya berubah, tetap hal yang abadi”

“Aku tidak mengerti”

“Itu adalah petunjuknya. Sisanya kau cari tahu sendiri apa maksud dari kalimat itu” ahjumma itu kembali berjalan.

“Tunggu sebentar!” tiffany berlari dan menahan pergelangan tangan ahjumma itu.

“Ini adalah pertanyaan terakhirku, bagaimana bisa kau tahu jika temanku memakan permen itu dan berubah menjadi kecil. Itu berarti kau tahu permohonanku. Sebenarnya siapa dirimu?”

Ia kembali tersenyum menatap tiffany.

“Aku hanya seorang ahjumma yang ingin membantumu” setelah mengatakan itu ia melepaskan genggaman tiffany dan berlalu pergi meninggalkan tiffany yang kebingungan.

***

Taeyeon POV

Ini adalah malam ke-4, namun tak ada yang berubah. Aku masih seperti ini.

Kutolehkan pandanganku kesamping menatap dia yang sedang tidur dengan pulas. Bangkit dari tidurku dan duduk menghadap dirinya.

Hahh~

“Kau sepertinya benar-benar melupakanku pany-ah”

“Bahkan walau kau bersamaku selama beberapa hari ini kau tetap tak mengenaliku. Apa aku tak penting dalam hidupmu?”

“Aku bahkan tak bisa berhenti memikirkanmu 1 detikpun”

Flashback

“Selesai!!!” riang gadis kecil berkulit putih bak susu.

“Horeeee taetae hebat!!” kini riang gadis bereyesmile saat gadis bernama taetae itu sudah menyelesaikan istana pasir mereka.

“Saat besar nanti taetae akan membuatkan rumah untuk pasangan hidup taetae seperti istana ini!”

“Benarkah? Hua taetae kerenn. Kalau begitu pany mau jadi pasangan hidup taetae!” semangat gadis yang bernama pany itu.

“Pany serius?” tanya taetae memastikan.

“Tentu saja, pany sangat menyukai taetae” jawaban tiffany membuat gadis yang bernama taetae itu tersenyum senang.

“Janji ya, pany akan jadi pasanagn hidup taetae” taeyeon menyodorkan kelingkingnya.

“Janji!” tiffany mempertemukan jari kelingking mereka.

“Pany akan menunggu taetae, jadi jangan bermain dengan orang lain selain pany ya”

“Baiklah taetae janji”

.

.

“Eomma taetae mau main dulu”

“Kau baru saja pulang dari rumah sakit sayang, taetae tak mendengar apa kata dokter?”

“Hanya sebentar, taetae hanya ingin bermain kerumah pany”

“Pany? Oh ya eomma lupa memberitahu, pany dan keluarganya sudah pindah beberapa hari lalu saat kau dirawat sayang”

“Ne?”

Terkejut?

Ya..

Sangat.

Ini bahkan melebihi kata terkejut. Bagaimana bisa tiffany pergi begitu saja tanpa menemuinya atau berpamitan dengannya? Bukankah itu keterlaluan?

Tak ingin mempercayai apa yang dikatakan eommanya, taeyeon berlari menuju rumah tiffany dan mengetuknya.

“Pany-ah!”

Tok tok tok

“Pany-ah!”

Tok tok tok

“Pany-ah jebal!”

“Sayang ada apa denganmu? Dokter bilang kau tak boleh kelelahan”ujar eomma taeyeon mengejar taeyeon kerumah tiffany.

“Eomma pany-hiks”

“Pany sudah pergi sayang, appa dan eommanya memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka pindah ke california”

“Andwae eomma~huaa”

“Sudahlah sayang cup cup cup” eomma taeyeon memeluk putri satu-satunya itu.

Flashback End

Aku berdiri dari dudukku dan mendekat kearah wajahnya. Kusentuh wajah itu dengan tangan super mungilku.

“Kau tahu betapa senangnya aku saat bertemu denganmu lagi? Aku sangat merindukanmu pany-ah”

Kukecup bibir tiffany dengan bibir mungilku ini.

“Kuharap janji itu masih berlaku” lirihku.

***

Author POV

“Jadi ahjumma itu bilang seperti itu?” tanya taeyeon. Tiffany baru saja menceritakan kejadian beberapa hari lalu saat bertemu dengan ahjumma itu. Tiffany menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Walaupun wujudnya berubah, tetap hal yang abadi.. Sebenarnya apa maksud dari kalimat itu ya?” taeyeon mencoba berfikir.

“Aku sudah memikirkan ini seharian, tapi aku masih belum bisa menemukan arti kata itu”

“Seolma..” taeyeon seperti menemukan sesuatu.

“Apa?”

“Mungkinkah bulan?”

“Bulan?” tiffany mengerutkan keningnya.

“Kita sudah sering melewati malam dan kau tak berubah, aku rasa bukan bulan”

“Maksudku bukan bulan yang itu, tapi gerhana bulan”

“Ger..hana bulan?”

“Coba kau pikirkan, Walaupun wujudnya berubah, tetap hal yang abadi. Gerhana Bulan pun seperti itu, walau ia berubah menjadi lebih terang tapi dia adalah benda yang abadi” jelas taeyeon.

“Kau benar taeyeon”

“Kudengar gerhana bulan akan terjadi pada tanggal 13, itu tandanya tinggal 2 hari lagi”

Mereka tersenyum bersama, akhirnya mereka mendapatkan jawabannya.

.

.

Taeyeon POV

Hahh~ aku hanya perlu menunggu selama 2 hari lagi”

Kuhirup udara sedalam-dalamnya. Saat ini perasaanku sedang tak karuan, perasaan senang dan sedih sedang kurasakan bersamaan.

Senang karena akhirnya aku akan kembali ke wujud asalku, sedih karena aku harus mengakhiri kebersamaanku bersamanya. Karena kondisi ini membuatnya selalu berada disapingku dan begitupun aku sebaliknya.

“Udara sudah semakin dingin, aku harus masuk ” kirihku saat merasakan tubuhku yang sudah mulai kedinginan.

Aku berdiri dari aktivitas dudukku di pinggiran jendela ini dan berjalan masuk. Dia membuat kamarnya menjadi lebih mudah untukku beraktifitas. Dia bahkan membuatkanku tangga-tangga kecil agar aku bisa menaiki benda-benda tinggi seperti meja.

Saat ini aku sedang berada dimeja belajarnya, dan kulihat handphone miliknya tergeletak di meja ini. Dengan senyum jahil aku menghampiri handphone itu dan menyalakannya.

“Apa ya passwordnya?” aku mengusap daguku mencoba untuk berfikir.

“Aku rasa 0108” kutekan nomor 0108 dihandphonenya yang berarti tanggal dan bulan lahirnya,namun hasilnya salah.

Lalu dengan iseng aku memasukan angka 0903 yaitu tanggal dan bulan lahirku dan-

“Daebak” ujarku tak percaya. Apa aku tak salah menekan angka?

Dan sesuatu yang lebih mengejutkanku adalah wallpaper handphone miliknya.

Screenshot_2017-06-25-11-40-13

Itu..

Aku.

Bagaimana bisa dia memiliki fotoku? Saat itu sekolah kami mengadakan perjalanan liburan musim panas.

Semua ini semakin membuatku penasaran, kubuka galeri dihandphonenya dan mataku kembali membelalak saat melihat 1 folder bernama ‘KIM’, disana semua berisi foto-fotoku baik saat rambutku berwarna black, brown ataupun yang sekarang.

taeyeon-incheon-1341404672-1taeyeon-airport-194448407-1

tumblr_o09recOORI1u0ys2so2_12809b3dfba1jw1ezl8njo71pj211f0o7tj7

Aku terkekeh melihat begjtu banyak fotoku, sepertinya dia menyukaiku seperti siswa/siswi yang lain. Bagaimana bisa selama ini dia bersiap angkuh dan arrogant padaku?

Dari sekian banyak/siswi yang ingin dekat denganku, hanya dia yang bersikap cuek padaku. Padahal kami dikelas yang sama.

Kukembalikan handphone itu kekeadaan semula. Rasanya senang mengetahui ini. Aku rasa kesempatanku semakin besar untuk bersamanya bukan?

***

Author POV

“Sebentar lagi, apa kali ini kita akan berhasil?” tanya taeyeon.

Saat ini mereka sedang berada ditaman bermain anak-anak sambil menunggu gerhana bulan datang.

“Tentu saja kita harus yakin. Kali ini kita pasti berhasil” jawab tiffany mantap.

“Hei sambil menunggu gerhana, ingin kunyanyikan sebuah lagu?”

“Emm boleh, ide yang bagus. Sudah lama aku tak mendengarmu bernyanyi taeyeon”

“Baiklah.. Ehem” ia berdehem sebelum memulai aksi bernyanyinya.

Taeyeon – Sweet Love

Oh oh boy you know it I know
(Oh oh boy kau tahu itu)
You wanna fall in love with me
(Aku tahu kau akan jatuh cinta padaku)

Crying for love heullin nunmulmankeum
(Menangis untuk cinta, jika cinta kita bisa sebanyak)
Gipeojil su itdamyeon urin
(Air mata yang telah menetes)

Pureun badassogeul hemaeeo
(Kita akan berkeliaran di lautan biru)
Seoroye bulbichi dwae jumyeo
(Menjadi penerang satu sama lain)
Ttaseuhi aneun chae tteodanigetji
(Kita akan saling berpelukan dengan hangatnya)
I’m in love
(Aku jatuh cinta)

I’ll take you high (take you higher)
(Aku akan membawamu terbang tinggi)
So we can fly (so we can flyer)
(Sehingga kita bisa terbang)
Neo eopshi honja jinaen naldeul
(Menghabiskan hari-hariku tanpamu)
Gieokjocha naji anneunde babe
(Aku bahkan tak mengingatnya, sayang)

Higher ganjeolhi seoroga seorol danggyeotji
(Lebih tinggi, kita saling menarik )
Sarangiran ge mwonji maeil nan baewoga
(Aku belajar setiap hari apa itu cinta)
I dalkomhame chwihaesseo
(Aku dimabuk keindahan ini)
Give me your sweet
(Berikan aku keindahanmu)
Sweet love lovin so sweet sweet love
(Cinta yang indah, cinta yang begitu indah)

I I realize I need your love
(Aku aku sadar aku butuh cintamu)
Gin nal dongan yes I do
(Di hari-hari yang panjang, ya aku butuh)

I’ll take you high (take you higher)
(Aku akan membawamu terbang tinggi)
So we can fly (so we can flyer)
(Sehingga kita bisa terbang)
Neo eopshi honja jinaen naldeul
(Menghabiskan hari-hariku tanpamu)
Gieokjocha naji anneunde babe
(Aku bahkan tak mengingatnya, sayang)
Higher ganjeolhi seoroga seorol danggyeotji
(Lebih tinggi, kita saling menarik)
Sarangiran ge mwonji maeil nan baewoga
(Aku belajar setiap hari apa itu cinta)
I dalkomhame chwihaesseo
(Aku dimabuk kebahagiaan ini)

Give me your sweet
(Berikan aku keindahanmu)
Sweet love lovin
(Cinta yang indah)
So sweet sweet love
(Cinta yang begitu indah)

Taeyeon yang bernyanyi sambil memejamkan matanya kini membuka matanya. Ia menarik nafasnya sejenak sebelum melanjutkan nyanyiannya.

Oh, I’m a Gummy Bear yes

Yeah, I’m a Gummy Bear yeah

Oh, I’m a Yummy, tummy, Funny, Lucky Gummy Bear.
I’m a Jelly bear, Cuz I’m a Gummy bear,
Oh I’m a movin’, groovin’, Jammin’, Singin’ Gummy Bear

Oh Yeah!

Boing day ba duty party
Boing day ba duty party
Boing day ba duty party party pop

Oh, I’m a Gummy Bear
Yes, I’m a Gummy Bear!
Oh, I’m a Yummy, Chummy, Funny, Lucky Gummy Bear.
I’m a Jelly bear, Cuz I’m a Gummy bear,
Oh I’m a movin’, groovin’, Jammin’, Singin’ Gummy Bear

Oh Yeah!

(Gummy Gummy Gummy Gummy Gummy bear)
Beba bi Duba duba yum yum
Beba bi Duba duba yum yum
Beba bi Duba duba yum yum yum
Three times you can bite me

“Taetae?” lirih tiffany membuat taeyeon menghentikan nyanyiannya.

Ya, taeyeon baru saja menyanyikan lagu ‘Gummy Bear’ lagu yang sering mereka nyanyikan saat masih kecil. Itu adalah lagu favorite mereka.

Taeyeon menolehkan pandangannya kearah tiffany yang sudah berkaca-kaca. Taeyeon tersenyum menatap tiffany.

“Sudah lama aku tak mendengar nama itu lagi pany-ah”

Tiffany menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak menyangka jika taeyeon adalah taetae yang selalu bersamanya saat kecil. Ia tak pernah tahu nama lengkap teman masa kecilnya itu, ia hanya tahu jika dia bernama taetae. Air matanya kini mulai menetes.

“Senang kau bisa mengingatku lagi, aku kira kau benar-benar sudah melupakanku sepenuhnya” taeyeon terkekeh. Ia berjalan menjauh dari tiffany sambil menatap bulan yang kini sudah bersinar terang.

Sementara tiffany ia masih terdiam dengan tangisnya, ia masih terkejut tak menyangka dengan kenyataan ini.

“Sepertinya kita kembali salah. Gerhana sudah datang” ujar taeyeon tanpa mengalihkan pandangannya yang menatap bulan.

Tiffany ikut memandang langit dan tangisnya semakin deras saat mengetahui mereka kembali gagal.

Kini penyesalan tiffany berlipat ganda.

“Maafkan aku taeyeon”

“Maaf karena membuatmu seperti ini dan tak mengenalimu-hiks

Taeyeon membalikkan tubuhnya dan menatap tiffany dengan senyuman manis.

“Syukurlah jika kau menyadari kesalahan-”

Srett!!

“TAEYEON!!!” teriak tiffany.

“PANY-AH!”

Seekor burung baru saja membawa taeyeon pergi dan itu membuat taeyeon dan tiffany terkejut bukan main.

Dengan berlari secepat-cepatnya tiffany mengejar burung itu tanpa lelah, ia harus melepaskan taeyeon dari burung yang mencoba membawa taeyeon pergi itu.

“TAEYEON-AH!!!”

“BERHENTI BERLARI TANPA MELIHAT JALAN! KAU BISA JATUH!!” teriak taeyeon khawatir melihat tiffany yang berlari dengan pandangan yang terus menatap ke arah dirinya dan tak memperhatikan jalan.

“TAEYEON-AH ANDWAE!!!” teriak tiffany dengan wajah penuh air mata sambil mengulurkan tangannya berharap ia bisa menggapai taeyeon yang berada dilangit.

“TIFFANY HENTIKAN, KAU MEMBAHAYAKAN DIRIMU!” teriak taeyeon sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman burung itu.

“KUMOHON LEPASKAN TAEY-”

Bugg!

“TIFFANY!!” teriak taeyeon membelalak melihat tiffany terjatuh karena tersandung batu.

Bukannya menghentikan larinya tiffany justru kembali bangkit dan berlari kembali mengejar burung yang mulai menjauh.

“HENTIKAN TIFFANY!!” ujar taeyeon berharap tiffany menghentikan aksi lari berbahayanya itu. Mata taeyeon kini mulai memanas melihat lutut tiffany yang terluka.

“ANDAE TAEYEON!!” tangis tiffany kembali mengulurkan tangannya.

“KUMOHON TURUNKAN TAEYEON!!” tangisnya semakin menjadi-jadi.

“TAEY-”

Bugg!

Tiffany kembali terjatuh.

“TIFFANY!!!” air mata taeyeon kini mulai menetes melihat tiffany yang terjatuh seperti itu.

Tiffany mencoba bangkit namun kali ini ia tak bisa, ia kembali terjatuh. Berlari kencang tanpa henti disertai rasa sakit dilututnya membuat dirinya lemas.

“TAEYEON KAJIMA!!!” teriaknya sangat keras saat melihat burung itu semakin menjauh.

Ia mencoba kembali bangkit dan berjalan dengan menyeret kakinya sambil menagis.

‘Walau gerhana telah datang dan bulan bersinar sangat terang namun taeyeon tetap tak kembali kewujud semula.

Ingin menjadi pendek, itu..

Takkan kukatakan untuk kedua kalinya’ tiffany berkata dalam hati.

“AKU INGIN JADI SESEORANG YANG COCOK DAN SESUAI DENGAN TIPE TAEYEON!!!”

“KARENA ITU AKU MEMOHON AGAR MENJADI MUNGIL!!” teriak tiffany meluruhkan tubuhnya ketanah.

Taeyeon bisa mendengar itu dengan jelas, ia hanya bisa membelalak menahan tangis mendengar perkataan tiffany.

“AKU MENYUKAI….”

“TAEYEON!!!!” lanjut tiffany.

Dan detik itu juga wujud taeyeon berubah menjadi normal kembali, begitupun burung itu melepaskan cengkeramannya karena berat tubuh taeyeon.

Bugg!

Taeyeon terjatuh ditanah seketika, ia segera bangkit dan berlari sekencang mungkin menghampiri tiffany yang menangis sejadi-jadinya.

Bug!

“Uljima” ujar taeyeon memeluk tiffany.

“Huaa~ TAETAE!” tangisnya semakin meledak sambil membalas pelukan taeyeon dengan erat.

“Ssstt uljima pany-ah, uljima” taeyeon melepaskan pelukannya dan menatap tiffany dengan senyuman manis yang menenangkan.

“Nado saranghae tiffany”

Ucapan taeyeon membuat tangis tiffany terhenti dalam sekejap. Ia kini membelalak tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.

Taeyeon menghapus jejak air mata tiffany dan mengulangi perkataannya.

“Saranghae, saranghae tiffany hwang”

Dan detik itu juga taeyeon mendekatkan wajahnya mempertemukan bibir mereka.

Chuu~

Melihat taeyeon memejamkan matanya, tiffanypun melakukan hal yang sama.

Ciuman itu kini berubah manjadi lumatan lembut disertai kecupan-kecupan kecil. Ciuman itu bagaikan obat untuk kedua insan itu terutama tiffany yang memiliki luka cukup parah dibagian kedua lutut dan sikunya.

Serasa sudah kehabisan nafas, merekapun melepaskan pagutan bibir mereka dan membuka mata mereka secara perlahan.

“Lukamu cukup parah, kau bisa berjalan?” tanya taeyeon. Tiffany hanya mengangguk.

Taeyeonpun membantu tiffany untuk bangkit namun tiffany kembali meluruh kebawah, ia benar-benar lemas. Kakinya tak ada tenaga sedikitpun.

Melihat itu taeyeon berjongkok memunggungi didepan tiffany menyuruhnya untuk naik. Tiffanypun menerima bantuan itu.

Taeyeon bangkit dan mulai berjalan sambil menggendong tiffany dipunggungnya.

“Kau membuatku hampir terkena serangan jantung karena berlari seperti itu” ujar taeyeon memulai pembicaraan.

“Itu karena aku takut kehilanganmu” lirih tiffany. Taeyeon tersenyum kecil mendengarnya.

“Ngomong-ngomong dari mana kau mendapatkan fotoku sebanyak itu? Apa kau memfoto sendiri?”

Tiffany membelalak mendengar pertanyaan itu.

“Bagaimana kau-”

“Aku melihatnya di handphonemu, dan juga apa itu passwordmu? 0903? Bukankah itu kelahiranku? Sejak kapan kau menyukaiku?”

“Mungkin sejak kita kecil” jawab tiffany. Taeyeon mengeluarkan tawa ahjummanya membuat tiffany ikut tertawa.

Tiffany POV

Sekarang aku mengerti..

‘Walaupun wujudnya berubah, tetap hal yang abadi’

Itu adalah perasaanku..

Walaupun taeyeon menjadi kecil sampai muat ditelapak tangan, perasaanku padanya tak berubah.

Aku tetap menyukai-ani .. Mencintainya.

Ya, aku tetap mencintai taeyeon.

***

Author POV

1 tahun kemudian

Tinn tinn

“Mom dad aku berangkat!” tiffany sedikit berlari keluar rumah, dilihatnya taeyeon sudah standbye disana dengan wajah kesal.

“Maaf membuatmu menunggu” ujar tiffany.

“Kau ini, aku menunggumu selama 20 menit. Dan sebentar lagi jam masuk kuliah akan dimulai” kesal taeyeon.

“Mianhae, aku bangun kesiangan tadi. Mianhae emm?”

Taeyeon terlihat berfikir lalu menunjuk bibirnya dengan telunjuk. Tiffany tersenyum mengerti maksud taeyeon.

Chuu~

Dan senyum taeyeon kini terukir kembali. Ia pakaikan helm yang ia bawa pada tiffany dan mengulurkan tangannya untuk membantu tiffany naik motor kebesarannya. Setelah tiffany naik taeyeon menyalakan mesin motornya.

“Apa perlu aku ajarkan bagaimana caranya berpegangan?” canda taeyeon mengingat 1 tahun lalu.

“Tidak perlu, kau sudah mengajarkanku” jawab tiffany lalu memeluk taeyeon, melingkarkan tangannya diperut kekasihnya itu. Taeyeon terkekeh sejenak lalu melajukan motornya.

“Tae kau ingat hari apa ini?”

“Hari rabu, wae?”

“Bukan, maksudku-sudahlah lupakan” tiffany sedikit kesal. Ia tak percaya jika taeyeon melupakan hari special ini.

.

.

“Tiffany!”

“O’ yuri-ah ada apa?”

“Gawat, taeyeon cedera saat bermain basket. Dia sedang kesakitan digedung olahraga”

“Mwo?!” tanpa berfikir panjang tiffany berlari menuju gedung olahraga. Pikirannya hanya ada taeyeon, ia harap taeyeon baik-baik saja.

Saat ia membuka pintu gedung itu ia terdiam mengerutkan keningnya. Tak ada apapun, hanya gelap yang menghiasi.

Blamm!

Seketika sebuah cahaya muncul. Lantai disana kini menjadi cerah karena cahaya lampu kecil yang berwarna warni. Lampu itu membentuk lurus panjang seolah membuat batas untuk berjalan. Dan disamping lampu-lampu itu penuh kelopak-kelopak mawar pink, merah dan putih.

Dan didepan sanalah ia melihat sosok yang ia cari sedang berdiri sambil memegang bunga mawar merah. Tiffany tersenyum sambil berjalan menghampiri taeyeon.

“Happy anniversary 1th pany-ah” taeyeon memberikan mawar itu. Tiffany menerima bunga itu dengan senang hati.

Lalu taeyeon mengeluarkan sebuah kotak yang berisi sebuah gelang dan memakaikannya.

Screenshot_2017-06-26-00-32-25Screenshot_2017-06-26-00-33-37

“Taetae ini sangat cantik, gomawo~” ujarnya memeluk taeyeon.

“Aku  kau melupakan hari spesial ini”

“Mana mungkin aku melupakannya” jawab taeyeon.

Tiffany melepaskan pelukannya dan mengeluarkan sesuatu.

“Happy anniversary taetae” tiffany memberikan PSP keluaran terbaru.

“O my god! Pany pany pany tippany gomawo~” riang taeyeon seperti bocah berumur 5 tahun.

“Semoga hubungan kita semakin merapat dan saling mencintai lebih dari ini. Dan kita bisa mewujudkan janji masa kecil kita” kini taeyeon terlihat dewasa seketika membuat tiffany terkekeh dan mengangguk mengiyakan.

Mereka tersenyum saling menatap. Taeyeon mulai mendekatkan wajahnya, mengerti akan maksud taeyeon tiffany mulai memejamkan matanya dan..

Chuu~

Kecupan-kecupan kecil mulai mereka lakukan dalam beberapa detik dan setelah itu berubah menjadi lumatan lembut. Menghisap bibir atas dan bawah secara bergantian dengan tempo yang penuh kelembutan.

Taeyeon mengigit bibir bawah tiffany membuatnya refleks meringis dan membuka mulutnya membuat lidah taeyeon masuk kedalam mulut tiffany.

“Akh-”

Taeyeon kembali melumat beberapa detik lalu beralih mengecup leher tiffany yang terekspos. Tak ingin melebihi batas taeyeon kembali mengecup singkat bibir kekasihnya itu lalu menempelkan dahi mereka.

“Magic candy yang membawa keberuntungan dalam hubungan kita” lirih taeyeon sambil tersenyum.

“Ne” jawab tiffany ikut tersenyum memperlihatkan eyesmilenya.

Mereka menggesekkan hidung mereka sambil saling menatap dan terkekeh.

.

.

.

‘Inilah kisah cintaku bersamanya. Berkat permen itu kami bisa menjadi seperti sekarang, jika permen itu tak pernah ada mungkin kisah cinta inipun takkan pernah ada’

‘Terimaksih ahjumma karena telah memberikan permen itu padaku’

.

.

.

.

-THE END-

.

.

.

Annyeong my readers!!!
Author is back sesuai janji yaa.. Comeback setelah lebaran.

Apa masih ada yang terjaga??? Hha 😅
Oke author comeback dengan menggandeng ff new oneshoot bukan MBA ataupun circle.

MBA masih dalam proses, karena author sudah janji akan comeback setelah lebaran jadi terpaksa author update ff yang lain dulu wkwkwk 😆

Ff ini author terinspirasi dari sebuah komik, okee cukup cuap-cuapnya author benar-benar mengantuk huhuhu~ 😣 ditambah flue datang tanpa diundang hahah 😅

Jangan lupa tinggalkan jejak ya my reader baik itu komen, like atau apapun. author ingin tahu respon kalian mengenai ff author ini.

Maaf jikalau banyak typo yang berterbangan karena author ngerjainnya sambil teler ngantuk wkkwkwkw…

Oke dehh see you next time update my readers 👋😁


90 thoughts on “Magic Candy (Oneshoot)

    1. Hohoho pastinya diijinin dong… Hihihi 😁
      Selamat datang kalau gtu di wp TNEYisREAL yaa my new reader.. Semoga km suka sama smua epep2 author disini..
      Jgn lupa tinggalin jejak juga yaa.. Like kalau km suka sm epepnya .. Follow kalau km pengen tau updatetan2 karya2 author disini dan km juga bisa berkomntar apapun baik dr segi tulisan, alur, dll

      😁😁😁

      Liked by 1 person

      1. iya so sweet bgt,, palagi ngebayangin taeyeon yang segede nasi dicemplungin ke mangkok kayk apa yah..
        senyum2 sendiri akhoh heheheh.
        kerenz pokoknya lah..

        *u endorrce xl ya internet super kebut, wkwkwkw..

        Like

  1. Aku baca ff ini serasa nonton film” ttg legenda rakyat gtu thor…😃😃😃tpi bagus sih ceritanya…aku sih YES…😂😂😂

    Like

  2. Huah si abang udahlah kecil jdi makin kecil lgi haha… Tpi ini oneshoot keren thor 👍 jarang” ada yg kek gini ff nya .. Pokok’e smangat buat crita yg lain nya thor ~ haha..

    Oiya lanjutn Mba klau gak tau pw nya bisa sms ato pke wa thor ? Kbetulan pulsa lgi nol rupiah thor, jdi klau di ig aj bisa gak thor? Hehhe.
    Dan lgi maaf ya thor bru sempat ngomen soalnya lgi sibuk ngurusin brkas” kampus -,

    Mohon maaf lahir dan batin ya thorr 🙏

    Like

  3. Thor jgn nyinggung dong aku dah pendek, situ ngomong gitu aku merasa malah makin pendek hiks hiks huaaaaaa….
    Eitsss aku masih bangga dg tinggi badanku ini karena masih banyak yg lebih pendek dariku hahahaaaaaa,,,,,.
    Pw yg mana thor?
    Jujur, situ kan tau ini kali pertamanya sy mampir ke lapakmu ini.
    Judulnya (?) Yg mana ye?
    Itu dah part akhir atau masih ada di pertengahan?
    Terus main cast nya siapa Taeny atau Yulsic?
    Hahahaaaa aku banyak pertanyaan ye thor,
    Eh lupa salam kenal thor,.

    Like

    1. Selamat datang my reader di TNEYisREAL blog.. Semoga km suka sma semua ff karya author yaa hhe 😀

      Iya dong kudu bersyukur 😄

      Itu pw ‘squel my beautiful angel chapter 6 end’. Km udh pernah baca? Kalau blm author saranin untuk baca dr awal mulai dr MBA Twooshootnya biar ngerti alurnya.
      Di wp ini semua main castnua pasti taeny.. Karena author adalah LS hha 😁

      Like

  4. Phany gk ingat kalau tae temen masa kecilnya, bahkan sampai tae tambah makin kecil jg gk inget.
    Bikin ngakak sih tapi sgt romantis hahaha
    Aku jg mau dong dapet tuh permen. Ingin ucapkan permohonan. Ingin tambah tinggi lebih tinggi, lebih tinggi dari adekku hahahaaaa

    Like

  5. Gue awalnya udah tau kalo pasti fany temen masa kecil tae tapi pas tae jadi kecil nggk kebayang sama sekali, lohh cerita terbaik yg gue pernah baca. Thanks author udah bikin cerita kayak gini

    Like

  6. Haayyy thor 😆😆😆 minal aidin wal faidzin 😆😆😆😆 buat pmnasan dikasih oneshoot yeee 😊😊😊😊 ru bca ff lagi 😌😌😌 yg MBA ak save dlu 😄😄😄

    Aww..kirain pany yg brubah jd mini thor 😂😂😂😂😂 ouuh pntes inspirasiny dr komik 👍👍👍bguus thor critnya sukaa 😆😆😆😆😆

    ak suka ma pnulisanny ff author enak dibacany…ditunggu karya2 slnjutny ya thor..semangat 😊😊😊😊

    Like

    1. Iyaa minal ‘aidzin walfaidzin juga..
      Sibuk mamam mamam yaa hahah ✌😆

      Iya ini tu cerita komik jadul yg sangat author suka. Bahkan ttd author huruf awalnya author ambil dr marganya tu si pemeran hhe 😁

      Makasih pujiannya.. Kd malu ekeu *merona
      Ok.. Tunggu dengan sabar yaa hhihihi

      Like

  7. Hay thor comeback jg akhirnya,janji terpenuhi ..
    Sempat deg degan tkut tae di makan ama itu burung kekee
    Kasian ppany lutut nya berdarah ,
    Ini ff bkin jantungan bnyk surprise tak terduga tp yg jelas memuaskan thor ..
    Maaf lahir bathin yaaa thor hehehhee

    Like

    1. Iya dong.. Janji ada untuk ditepati bukan? Kalau gak berarti diingkari kwkwkwk 😅 *ngomong ape si lu thor?? 😅

      Deg-deg gan itu berarti tanda km msh idup my reader~ cape dehhh wkkwkwk
      Kalau tae dimakan tuh burung berarti end nya sad dong haha emang dikira cacing yaa wkwkwk 😆

      Author seneng kalau mmg ff nya memuaskan hhe.. Mudah2an kedepannya lebh dr kata memuaskan dan makin ska sm karya2 author yaa my reader~

      Minal ‘aidzin walfaidzin juga~ 😉

      Like

Leave a comment